Studi Buktikan, Anjing Punya Kemampuan Berhitung

Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa anjing ternyata lebih pintar dari yang kita perkirakan sebelumnya. Para ahli menyebut anjing memiliki kemampuan kognitif untuk memahami matematika dasar.

Kepekaan terhadap angka ini sebenarnya telah terlihat di seluruh dunia hewan, dari monyet, ikan, hingga lebah. Kemampuan yang disebut sebagai numerosity ini berfungsi untuk menghindari predator, mencari makan, dan banyak lagi.

Namun untuk melihat apakah anjing juga memiliki sistem yang sama, peneliti dari Emory University melakukan pemindaian otak pada 11 anjing yang tak terlatih dari berbagai ras.

Anjing-anjing itu selanjutnya ditempatkan dalam MRI fungsional.

Peneliti kemudian menunjukkan berbagai titik pada anjing, dan mengamati aktivitas otak anjing saat melihat perubahan jumlah titik di layar.

“Kami mengamati otak anjing-anjing itu untuk mendapatkan pemahaman langsung tentang apa yang terjadi pada neuron-neuron ketika anjing melihat jumlah titik yang bervariasi,” kata Lauren Aulet, peneliti yang terlibat dalam studi ini.

Hasilnya, anjing-anjing merespons secara khusus terhadap perbedaan kuantitas.

Hal ini terlihat dari bagian otak bernama korteks parietotemporal yang aktif saat anjing melihat adanya perubahan titik pada layar. Bagian otak tersebut merupakan bagian yang sama dari otak yang digunakan manusia untuk melakukan penghitungan dasar.

Ini bukan pertama kalinya para peneliti menguji apakah anjing memiliki kemampuan untuk menghitung.

Dalam sebuah studi tahun 2002 yang diterbitkan dalam jurnal Animal Cognition, para peneliti menemukan kalau anjing dapat mengetahui kapan sesuatu akan bertambah dan tidak. Peneliti menggunakan camilan untuk mengetes kemampuan itu.

Tim juga mengukur berapa banyak waktu yang anjing habiskan untuk melihat masalah dan solusinya, dan menemukan hasil yang tak terduga: anjing-anjing menghabiskan lebih banyak waktu untuk melihat hasil yang tak terduga.

Hal tersebut menunjukkan bahwa mereka memperkirakan jawaban yang benar.

Dengan mengetahui hubungan antara kognisi pada hewan dan manusia, para peneliti berharap agar studi bisa menjadi petunjuk evolusi manusia dan perkembangan otak.

“Temuan ini juga menunjukkan bahwa kemampuan untuk menghitung bilangan dasar ini diturunkan dari waktu ke waktu, mungkin karena kemampuan ini berguna di kehidupan hewan, misalnya saat mencari makan,” tambah Aulet.

Studi telah dipublikasikan di Biology Letters.

sumber

Loading