Body Condition Scoring pada Anjing

 

Body Condition Scoring (BCS) adalah salah satu upaya atau cara untuk menentukan atau mengukur tingkat kegemukan pada hewan. Ada berbagai teknik untuk mengetahui atau mengukur tingkat kegemukan pada hewan. Berdasarkan aspek klinik bisa dilakukan pengukuran berat badan, BCS, pengukuran morfometrik, indeks massa tubuh, dilutional techniques, bioelectrical impedance analysis, dual energy x-ray absorptiometry. Sedangkan teknik yang dikembangkan berdasarkan penelitian adalah densitometri, computered tomography, magnetic resonance imaging, total body electrical conductivity, total body potassium, neutron activation analysis.

BCS merupakan teknik semi kuantitatif untuk mengetahui tingkat kegemukan pada hewan. Sebagaimana sapi atau hewan besar, BCS juga bisa dilakukan untuk anjing atau kucing. BCS adalah teknik yang sangat mudah dilakukan dengan melihat keseluruhan bagian tubuh hewan. Skor BCS umumnya dalam 5 tingkatan. Meski ada juga yang cuma membagi dalam tiga tingkat yaitu kurus, sedang dan gemuk. Ada juga yang membagi dalam 9 tingkatan. Sementara yang mudah dan umum dilakukan adalah 5 tingkat, yaitu sangat kurus, kurus, sedang, gemuk dan obese. Pengukuran BCS ini berkait erat dengan berat badan hewan. Kelemahan BCS adalah masih adanya aspek subjektifitas, namun bilamana diikuti panduan dengan baik maka faktor tersebut dapat dikendalikan. Sama seperti mengukur berat badan, BCS juga hanya menilai kondisi hewan secara keseluruhan sehingga tidak diketahui bagian tubuh mana yang mengalami perubahan komposisi termasuk perubahan massa lemak dan otot.

Panduan mengetahui kondisi tubuh hewan kesayangan dapat dilihat pada gambar:

Grade 1 adalah gambaran hewan kesayangan yang sangat kurus. Tulang-tulang tubuh sangat jelas kelihatan. Bilamana diraba, tidak terasa adanya lemak atau daging. Tampak atas juga kelihatan sekali bagian-bagian tubuhnya tidak berisi lemak atau daging. Hewan kesayangan ini biasanya mempunyai berat badan 20% dibawah berat ideal.

Grade 2 adalah gambaran hewan kesayangan yang kurus. Tulang-tulang masih kelihatan jelas, namun bilamana diraba masih terasa adanya daging atau lemah. Tampak atas sudah tidak terlalu berlekuk lekuk, agak berisi. Hewan kesayangan ini biasanya mempunyai berat badan kurang dari 10% berat badan ideal.

Grade 3 adalah berat ideal hewan kesayangan. Tubuhnya tidak tampak tonjolan tulang, namun bilamana diraba cukup mudah merasakan adanya tulang-tulang. Tampak atas, biasanya sudah lebih lurus tampak berisi.

Grade 4 adalah gambaran hewan kesayangan yang gemuk. Tidak tampak adanya tonjolan tulang-tulang dan bilamana diraba agak sulit merasakan tulang karena tebalnya timbunan lemak dan daging. Perut sudah tampak menggantung atau menggelambir. Tampak atas, hewan kelihaan berisi dan tampak juga lipatan-lipatan kulit yang berlemak di dearah leher. Berat badan hewan ini biasanya lebih dari 10 % berat badan ideal.

Grade 5 adalah hewan yang sangat gemuk atau obese. Berat badan biasanya sudah lebih dari 20% berat badan ideal. Sudah sangat sulit meraba tulang-tulang akibat timbunan lemak dan daging yang sangat tebal. Perut tampak membesar dan menggelambir.

Mudah-mudahan panduan tersebut memudahkan untuk mengetahui kondisi tubuh hewan kesayangan. Seharusnya hewan kesayangan dalam kondisi ideal. Bilamana hewan terlalu gemuk, berpotensi mengalami masalah kesehatan seperti gangguan jantung dan respirasi, sistem pergerakan, radang sendi, bahkan mengurangi harapan hidup hewan kesayangan kita.

sumber

Loading