Anjing Asli Indonesia

Ajak

Rentang fosil: Pasca Pleistocene

Status konservasi: Terancam (IUCN 2.3)

Klasifikasi ilmiah

Kingdom: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Mamalia

Ordo: Karnivora

Famili: Canidae

Subfamili: Caninae

Genus: Cuon

Spesies: C. alpinus

Nama binomial: Cuon alpinus

Ajak atau ajag (Cuon alpinus) adalah anjing hutan yang hidup di Asia, terutama di wilayah selatan dan timur. Ajak tidak sama dengan serigala.

Ajak merupakan anjing asli Nusantara, terdapat di pulau Sumatra dan Jawa, mendiami terutama kawasa pegunungan dan hutan. Anjing kampung dan yang lainnya yang biasa dijadikan peliharaan di Indonesia, sebenarnya merupakan anjing impor yang berasal dari daerah lain. Ajak berperawakan sedang, berwarna coklat kemerahan. Di bagian bawah dagu, leher, hingga ujung perut berwarna putih, sedangkan ekornya tebal kehitaman.

Ajak biasa hidup bergerombol dalam lima hingga dua belas ekor, tergantung lingkungannya. Namun, pada keadaan tertentu, ajak dapat hidup soliter (menyendiri), seperti yang ditemukan di Taman Nasional Gunung Leuser dan Taman Nasional Bromo (Pasuruan).

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Ajak


Anjing Kintamani

Nama lain: Balinese Kintamani, Balinese Mountain Dog, Balinese Dog, Bali-Berghund, Kinta

Warna: Putih (umum)

Warna lain: Hitam, Krem, and Bergaris

Secara fenotipe Anjing Kintamani mudah dikenal, dapat dibandingkan dengan jelas antara Anjing Kintamani dengan anjing-anjing lokal yang ada, ataupun anjing hasil persilangan antara ras yang sama maupun persilangan lainnya.Anjing Kintamani adalah ras anjing yang berasal dari daerah pegunungan Kintamani, pulau Bali. Anjing yang memiliki sifat pemberani ini sudah lama mulai dibiakan sehingga dapat diakui oleh dunia internasional.

Standar fenotipe Anjing Kintamani meliputi ciri-ciri umum, sifat-sifat umum, tinggi badan hingga ke gumba, dasar pigmentasi kulit, bentuk kepala, telinga, mata, hidung, gigi, bentuk leher, bentuk badan, kaki dan ekor mempunyai kesamaan. Perbedaannya pada distribusi warna rambut dan ditetapkan pada tanggal 16 Oktober 1994. Standar ini dipakai sebagai acuan dasar pada setiap kontes anjing dan pameran Anjing Kintamani dan telah mendapat pengakuan PERKIN (Dharma.M.N. Dewa; PudjiRahardjo; Kertayadnya I.G, 1994.).

Standarisasi

Untuk memperoleh standar Anjing Kintamani diperlukan pengamatan dan penelitian yang terus menerus dan berkelanjutan. Gambaran sementara yang dapat dilihat dari keunggulan Anjing Kintamani dari hasil pengamatan lapangan dan hasil pemuliabiakan pada Anjing Kintamani yang berrambut putih spesifik dapat diuraikan sebagai berikut:

Ciri-ciri umum

Anjing ini dapat digolongkan dalam kelompok anjing pekerja dengan ukuran sedang, memiliki keseimbangan tubuh dan proporsi tubuh yang baik dengan pertulangan kuat yang dibungkus oleh otot yang kuat, sebagai anjing pegunungan memiliki rambut yang panjang (moderat) dengan warna putih spesifik, hitam atau cokelat. Pengelompokan dalam sistem FCI, anjing Kintamani masuk dalam group V karena memiliki ciri-ciri anjing spitz dan tipe primitif seperti Chow Chow, Basenji, dan Samoyed.

Sifat-sifat umum

Anjing Kintamani memiliki sifat pemberani, tangkas, waspada dan curiga yang cukup tinggi. Merupakan anjing penjaga yang cukup handal, sebagai pengabdi yang baik terhadap pemiliknya, loyal terhadap seluruh keluarga pemilik dan tidak lupa pada pemilik atau perawatnya. Anjing Kintamani (Bali) suka menyerang anjing atau hewan lain yang memasuki wilayah kekuasaannya dan juga menggaruk-garuk tanah sebagai tempat perlindungan. Pergerakannya bebas, ringan dan lentur.

Bentuk kepala

Kepala bagian atas lebar dengan dahi dan pipi datar, moncong proporsional dan kuat terhadap ukuran bentuk kepala, rahang tampak kuat dan kompak, memiliki gigi-gigi kuat dengan gerakan gigi seperti menggunting, bibir berwama hitam atau cokelat tua. Telinganya tebal, kuat, berdiri berbentuk “V” terbalik dengan ujung agak membulat. Jarak antara kedua telinga cukup lebar, panjang telinga kurang lebih sama bila dibandingkan dengan jarak antara dasar dua telinga bagian dalam dengan sudut mata luar.

Mata berbentuk lonjong seperti buah almond dengan bola mata berwarna cokelat gelap dan bulu mata berwarna putih. Hidung berwarna hitam atau coklat tua dan warna hidung ini sering berubah karena penambahan umur dan musim.

Untuk mempercepat pengakuan dari Federasi Kinologi Internasional, dalam memenuhi persyaratan perlu upaya-upaya secara ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan. Salah satu upaya adalah meneliti hubungan antara stuktur dan profil DNA distribusi warna rambut putih spesifik secara genotip dengan fenotip warna rambut putih spesifik pada Anjing Kintamani.

Distribusi warna rambut pada Anjing Kintamani dapat dikelompokkan menjadi 4 macam yaitu:

Warna rambut putih sedikit kemerahan dengan warna coklat-kemerahan pada telinga, rambut di bagian belakang paha dan ujung ekornya.

Warna hitam mulus atau dengan dada putih sedikit.

Warna coklat muda atau cokiat tua dengan ujung moncong kehitaman, sering disebut oleh masyarakat sebagai warna Bang-bungkem.

Warna dasar coklat atau coklat muda dengan garis-garis warna kehitaman, yang oleh masyarakat disebut warna poleng atau anggrek.

Tinggi dan bentuk badan

Anjing Kintamani jantan mempunyai tinggi 45 cm sampai 55 cm dan anjing betina 40 cm sampai 45 cm. Dengan warna rambut kebanyakan berwarna putih spesifik (sedikit kemerahan) dengan warna merah kecoklatan (krem) pada ujung telinga, ekor dan rambut di belakang paha. Warna lainnya adalah hitam mulus dan cokelat dengan moncong berwarna hitam (bangbungkem), pigmentasi kulit, hidung, bibir kelopak mata, skrotum, anus dan telapak kaki berwarna hitam atau cokelat gelap.

Lehernya tampak anggun dengan panjang sedang, kuat dengan perototan yang kuat pula. Dada dalam dan lebar, punggung datar, panjangnya sedang dengan otot yang baik. Badan anjing betina relatif lebih panjang dari jantan. Anjing Kintamani (Bali) memiliki rambut krah (badong) panjang berbentuk kipas di daerah gumba, makin panjang rambut badong makin baik.

Kaki agak panjang, kuat dan lurus jika dilihat dan depan atau belakang. Tumit tanpa tajir, gerakan kaki ringan. Ekor memiliki rambut yang bersurai, posisinya tegak membentuk sudut 45 derajat atau sedikit melengkung tetapi tidak jatuh atau melingkar di atas pinggang atau jatuh ke samping. Makin panjang rambut ekor makin baik.

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Anjing_Kintamani


Anjing Tengger (Canis familliaris var tenggerana)

• Tingkat kecerdasan tinggi dan postur tubuh yang gagah
• Rambut tebal berwarna cokelat muda dengan kombinasi garis – gari cokelat tua kehitaman dengan panjang sekitar 8-10 cm.
• Anjing tengger termasuk anjing ukuran besar dengan panjang tubuh hampir 1 m dan panjang ekor 30 cm
• Mempunyai garis cokelat tua pada leher, yang merupakan ciri khas anjing tengger.
• Sifatnya pemberani, percaya diri dan selalu tampil sebagai pemimpin diantara golongan anjing lainnya,
• Fisiknya kuat dan mempunyai kecerdasan yang tinggi.

Anjing jenis ini dapat ditemukan hanya di Wilayah Pegunungan Bromo -Jawa Timur (dikenal juga sebagai kawasan pegunungan Tengger)


New Guinea Singing Dog

New Guinea Singing Dog atau anjing dataran tinggi New Guinea (Canis lupus dingo) adalah sejenis anjing asli Dataran Tinggi Guinea di pulau New Guinea.

Anjing itu terkenal dengan vokalisasi yang unik. Beberapa ahli menyebutnya sebagai anjing liar, tapi yang lainnya tidak setuju. Sedikit yang diketahui tentang New Guinea Singing Dog di alam liar dan hanya ada dua foto penampakan liar: yang diambil pada tahun 1989 dan diterbitkan oleh ahli mammalogis Australia Tim Flannery dan yang lainnya diambil pada bulan Agustus 2012 oleh pemandu petualangan padang gurun, Tom Hewett di wilayah Pegunungan Bintang di Papua Barat.

Pada tahun 2016, New Guinea Highland Wild Dog Foundation mengumumkan kepada media bahwa Universitas Papua telah menemukan dan memotret sekelompok lima belas “anjing liar dataran tinggi”.

Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/New_Guinea_singing_dog

*Tambahan Lain:

Roesbandi (1985) dari Biro Penelitian dan Pengembangan, PERKIN merekomendasikan 4 wilayah di Indonesia yang berpotensi sebagai kawasan plasma nutfah anjing yaitu:
Wilayah Sumatra Barat dan sekitarnya: Anjing Sumatra Barat
Wilayah Pegunungan Dieng-Jawa Tengah: Anjing Dieng
Wilayah Pegunungan Bromo -Jawa Timur (dikenal juga sebagai kawasan pegunungan Tengger): Anjing Tengger
Wilayah Pegunungan Batur dan sekitarnya(Pulau Bali), dikenal sebagai kawasan Kintamani: Anjing Kintamani (Bali)

Loading